Senin, Februari 02, 2009

Jurnal Senirupa...

Sedang bosan di studio jadi pulang ke kosan. Bukan karena ada pengumuman yang menginap diberikan sanksi dan akan diproses (menurut hukum pak dekan). Menutup mata sejenak, dan la voila! Ternyata tidak sejenak.

Oakley. Mari sejenak kita tinggalkan segala basa-basi. Selamat datang di era kontemporer, dimana semua bisa menjadi mungkin. Ahey.

Kebosanan mulai menerawang di dalam kepala sejak detik kesekian setelah mata terbuka penuh, yang berarti beberapa puluh menit sejak resonansi otak tidak lagi berada dalam wilayah gelombang beta.

Nyalakan komputer, dan ternyata ada banyak folder dokumentasi yang masih perawan. Alih-alih mandi, semburat warna imajiner dari adop fotosyop memanggil raga untuk duduk kembali di atas tempat tidur.

Yak, selamat! Anda akan melewatkan waktu yang panjang dalam posisi seperti itu.



Mau liat karya lainnya? Ini ada link via fesbuk. Artinya kalian harus login dulu untuk bisa melihatnya. Maaf yah, kalau gue tidak jago dalam hal leyaut blog.

Awalnya photo editing ini bisa terjadi karena ingin mempublikasikan beberapa kegiatan berbau kampus seni rupa ITB yang pernah gue dokumentasikan. Tanpa ada keinginan untuk menampik anggapan si bapak dekan bahwa mahasiswa seni rupa banyak melakukan hal yang tidak berguna khususnya malam hari. Tapi seandainya beliau tetap berpendapat seperti itu ya itu sah-sah saja, toh gue nggak akan meminta maaf. Lagipula mau dan cenderung tidak mau, beliau yang sekarang ini tetap dekan fakultas seni rupa ITB. Setidaknya dia masih mau bilang sayang, bangga, dan cinta kepada kami para mahasiswa yang kurang ajar ini, walaupun hanya sebatas dalam pembukaan pameran. Dasar kami mahasiswa tak tahu diuntung, air susu dibalas air tuba.

Tuhan maafkanlah kami.

Seiring proses, ada rasa tidak tega jika melihat foto-foto tersebut muncul hanya sekedar dokumentasi acak. Akhirnya dengan ditambah beberapa sentuhan dijital lainnya, muncullah suatu bentuk kampanye seni rupa 'art is fun, find art' (perhatikan tulisan-tulisan tersembunyi pada sebagian besar foto). Kira-kira, setidaknya seperti itu.

Slogan 'find art' sebenarnya plesetan dari kata 'fine art', yang kalau dalam bahasa Indonesia berarti seni murni. Hmm, jadi agak aneh kalo mikir percakapan:
"Hi! how are you."
"I'm fine thank you."

Bukan berarti gue lagi melacur sebagai desainer, bukan. Lagian kaya lirik lagunya Titik Puspa yang dicover Peter Pan, Kupu-kupu Malam: "dosakah yang dia kerjakan, sucikah mereka (client) yang datang". Well, I'm not sure if some client are clean, and apparently they not come for cleansing. Untungnya karya ini dibuat bukan karena alasan klien.

Oke, dank u!

Special thanks buat Tommy A.P atas tambahan foto-foto di pameran Ideocrazy.